Rabu, 16 Januari 2013

'Hukum menyamakan Allah dengan Mahluknya atau Hukum menafsiri ayat-ayat Mutasyaabihat dengan makna Dhohiriyyahnya saja'


Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw salah satu Khulafa Arrasidin berkata:''Sebagian besar Golongan  dari Umat Islam ini ketika Qiamat telah dekat akan kembali menjadi orang-orang Kafir'' .Seseorang bertanya:''Wahai Amiral Mu'minin,apakah sebab 'kekafiran'mereka?adakah membuat ajaran baru <bid'ah dholalah> atau kah pengingkaran?,Sayyidina Ali Kw menjawab: ''Mereka 'kafir'karena pengingkaran, mereka mengingkari Sang Pencipta Mereka <Allah Swt>dan mensifatinya dengan benda-benda dan anggota badan''<Imam Ibnu Mualim Al-Quraisyi wafat 725 H dalm kitab 'Al-Muhtadi Wa Rajm Al-Mu'tadi>

Al-Imam Jalaludin As-Suyuthi Ra,Imam Ahli Hadist dan Fiqih serta Tafsir dalam Madzhab Syafi'i mengatakan:''Ayat-ayat Mutasyabihat<ayat yg sekilas atau secara lahiriah 'seakan'menyamakan Allah Swt dengan sifat-sifat mahluknya seperti:Yadullahi Fauqo Aidihim makna lahiriahnya= Tangan Allah diatas tangan mereka..kemudian Innallaha Ala Arsyi istawa makna lahiriahnya Allah 'Duduk' diatas Arsy..dst-pen>ayat-ayat tersebut memiliki makna-makna khusus yg berbeda dengan makna yg di fahami oleh orang-orang awam<makna lahiriah lafadz sebagai mana makna yg tertulis diatas-pen>,barangsiapa memahami kata Wajah Allah,Yad,Ain,dan Istiwa sebagaimana makna yg selama ini di ketahui<makna lahiriah,wajah Allah/muka Allah,tangan,mata,tempat> maka ia telah Kafir secara pasti..<Tabriat Al-Ghobi bi Tabriat Ibn Arabi>

Imam Ahmad Ar-Rifa'iy Wafat 578 H/1182 M di dalam kitab Al-Burhan Al-Mua'ayyad:''Jagalah Aqidahmu dari berpegang dengan dhohir ayat dan Hadis Mutasyabihat karena hal itu salah satu pangkal kekufuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar