Sabtu, 12 Januari 2013

TAhlilan

Pada hakikatnyamajelis tahlil atautahlilan adalah hanya namaatau sebutan untuk sebuahacara di dalam berdzikir danberdoa atau bermunajatbersama. Yaitu berkumpulnyasejumlah orang untuk berdoaatau bermunajat kepada AllahSWT dengan cara membacakalimat-kalimat thayyibahseperti tahmid, takbir, tahlil,tasbih, Asma’ul husna,shalawat dan lain-lain.Maka sangat jelas bahwamajelis tahlil sama denganmajelis dzikir,
hanya istilah atau namanya saja yangberbeda namun hakikatnya sama. (Tahlil artinya adalahlafadh Laa ilaaha illallah) Lalubagaimana hukumnyamengadakan acara tahlilanatau dzikir dan berdoa bersamayang berkaitan dengan acarakematian untuk mendoakandan memberikan hadiah pahalakepada orang yang telahmeninggal dunia ? Dan apakahhal itu bermanfaat atautersampaikan bagi si mayyit ?Menghadiahkan Fatihah, atauYaasiin, atau dzikir, Tahlil, ataushadaqah, atau Qadhapuasanya dan lain lain,
itusemua sampai kepada Mayyit,dengan Nash yang Jelas dalamShahih Muslim hadits no.1149,bahwa “seorang wanita bersedekah untuk Ibunya yangtelah wafat dan diperbolehkanoleh Rasul saw”, dan adapulariwayat Shahihain Bukhari danMuslim bahwa “seorangsahabat menghajikan untukIbunya yang telah wafat”, danRasulullah SAW punmenghadiahkan SembelihanBeliau SAW saat Idul Adhauntuk dirinya dan untukummatnya,
“Wahai Allahterimalah sembelihan ini dariMuhammad dan keluargaMuhammad dan dari UmmatMuhammad” (Shahih Muslimhadits no.1967).Dan hal ini (pengiriman amaluntuk mayyit itu sampaikepada mayyit) merupakanJumhur (kesepakatan) Ulamaseluruh madzhab dan tak adayang memungkirinya apalagimengharamkannya, danperselisihan pendapat hanyaterdapat pada madzhab ImamSyafi’i, bila si pembaca takmengucapkan lafadz :“Kuhadiahkan”, atau wahaiAllah kuhadiahkan sedekah ini,atau dzikir ini, atau ayat ini..”,bila hal ini tidak disebutkanmaka sebagian Ulama Syafi’iymengatakan pahalanya taksampai.Jadi tak satupun ulama ikhtilafdalam sampai atau tidaknyapengiriman amal untuk mayiit,tapi berikhtilaf adalah padaLafadznya. Demikian pula IbnTaimiyyah yang menyebutkan21 hujjah (dua puluh satu dalil)tentang Intifa’ min ‘amalilghair(mendapat manfaat dari amalselainnya).Mengenai ayat : “DANTIADALAH BAGI SESEORANGKECUALI APA YGDIPERBUATNYA, maka IbnAbbas ra menyatakan bahwaayat ini telah mansukh denganayat “DAN ORANG ORANG YGBERIMAN YG DIIKUTIKETURUNAN MEREKA DENGANKEIMANAN”,Mengenai hadits yangmengatakan bahwa bila wafatketurunan adam, makaterputuslah amalnya terkecuali3 (tiga), shadaqah Jariyah,Ilmu yang bermanfaat, dananaknya yang berdoauntuknya, maka orang oranglain yang mengirim amal, dzikirdllUntuknya ini jelas jelasbukanlah amal perbuatan simayyit, karena Rasulullah SAWmenjelaskan terputusnya amalsi mayyit, bukan amal oranglain yang dihadiahkan untuk simayyit, dan juga sebagaihujjah bahwa Allahmemerintahkan di dalam AlQur’an untuk mendoakanorang yang telah wafat :“WAHAI TUHAN KAMIAMPUNILAH DOSA-DOSA KAMIDAN BAGI SAUDARA-SAUDARAKAMI YG MENDAHULUI KAMIDALAM KEIMANAN”, (QS AlHasyr-10).Mengenai rangkuman tahlilanitu, tak satupun Ulama danImam Imam yangmemungkirinya, siapa pulayang memungkiri musliminberkumpul dan berdzikir?,hanya syaitan yang tak sukadengan dzikir.Didalam acara Tahlil ituterdapat ucapan Laa ilaahillallah, tasbih, shalawat, ayatqur’an, dirangkai sedemikianrupa dalam satu paket dengantujuan agar semua orang awambisa mengikutinya denganmudah, ini sama saja denganmerangkum Al Qur’an dalamdisket atau CD, lalu ditambahpula bila ingin ayat Fulani,silahkan Klik awal ayat, bilaanda ingin ayat azab, klik a,ayat rahmat klik b, maka inisemua dibuat buat untukmempermudah musliminterutama yang awam. Ataudikumpulkannya haditsBukhari, Muslim, danKutubussittah, Alqur’an denganTafsir Baghawi, Jalalain danIlmu Musthalah, Nahwu dll,dalam sebuah CD atau disket,atau sekumpulan kitab, bilamereka melarangnya makamana dalilnya ?,
Munculkan satu dalil yangmengharamkan acara Tahlil?,(acara berkumpulnya musliminuntuk mendoakan yang wafat)tidak di Al Qur’an, tidak pula diHadits, tidak pula di QaulSahabat, tidak pula di kalamImamulmadzahib, hanyamereka saja yang mengada adadari kesempitanpemahamannya.Mengenai 3 hari, 7 hari, 40hari, 100 hari, 1000 hari, ataubahkan tiap hari, tak ada dalilyang melarangnya, itu adalahBid’ah hasanah yang sudahdiperbolehkan oleh Rasulullahsaw, justru kita perlu bertanya,ajaran muslimkah mereka yangmelarang orang mengucapkanLaa ilaaha illallah?, siapa yangalergi dengan suara Laa ilaahaillallah kalau bukan syaitan danpengikutnya ?, 
siapa yangmembatasi orangmengucapkan Laa ilaahaillallah?, 
muslimkah?, 
semogaAllah memberi hidayah padamuslimin, tak ada laranganuntuk menyebut Laa ilaahaillallah, tak pula ada laranganuntuk melarang yang berdzikirpada hari ke 40, hari ke 100atau kapanpun, pelaranganatas hal ini adalahkemungkaran yang nyata.
Bila hal ini dikatakanmerupakan adat orang hindu,maka bagaimana dengancomputer, handphone,mikrofon, dan lainnya yangmerupakan adat orang kafir,bahkan mimbar yang ada dimasjid masjid pun adalah adatistiadat gereja, namun selamahal itu bermanfaat dan takmelanggar syariah maka bolehboleh saja mengikutinya,sebagaimana Rasul saw meniruadat yahudi yang berpuasapada hari 10 muharram, bahwaRasul saw menemukan orangyahudi puasa dihari 10muharram karena merekatasyakkur atas selamatnyaMusa as, dan Rasul sawbersabda :
Kami lebih berhakdari kalian atas Musa as, lalubeliau saw memerintahkanmuslimin agar berpuasapula” (HR Shahih Bukharihadits no.3726, 3727).Sebagaimana pula diriwayatkanbahwa Imam Masjid Quba dizaman Nabi saw, selalumembaca surat Al Ikhlas padasetiap kali membaca fatihah,maka setelah fatihah maka iamembaca AL Ikhlas, lalu suratlainnya, dan ia tak maumeninggalkan surat al ikhlassetiap rakaatnya, ia jadikan AlIkhlas sama dengan Fatihahhingga selalu berdampingandisetiap rakaat, maka orangmengadukannya pada Rasulsaw, dan ia ditanya oleh Rasulsaw : Mengapa kau melakukanhal itu?,
maka ia menjawab :
Aku mencintai surat Al Ikhlas.Maka Rasul saw bersabda :Cintamu pada surat Al ikhlasakan membuatmu masuksorga” (Shahih Bukhari).Maka tentunya orang itu takmelakukan hal tsb dari ajaranRasul saw, ia membuatbuatnya sendiri karenacintanya pada surat Al Ikhlas,maka Rasul saw takmelarangnya bahkanmemujinya.Kita bisa melihat bagaimanapara Huffadh (Huffadh adalahJamak dari Al hafidh, yaitu ahlihadits yang telah hafal 100.000hadits (seratus ribu) haditsberikut sanad dan hukummatannya) dan para Imamimam mengirim hadiah padaRasul saw :Berkata Imam Alhafidh AlMuhaddits Ali bin Almuwaffiqrahimahullah : “aku 60 kalimelaksanakan haji denganberjalan kaki, dan kuhadiahkanpahala dari itu 30 haji untukRasulullah saw”.Berkata Al Imam Alhafidh AlMuhaddits Abul AbbasMuhammad bin IshaqAtssaqafiy Assiraaj : “akumengikuti Ali bin Almuwaffiq,aku lakukan 7X haji yangpahalanya untuk Rasulullahsaw dan aku menyembelihQurban 12.000 ekor untukRasulullah saw, dan akukhatamkan 12.000 kali khatamAlqur’an untuk Rasulullah saw,dan kujadikan seluruh amalkuuntuk Rasulullah saw”.Ia adalah murid dari ImamBukhari rahimahullah, dan iamenyimpan 70 ribu masalahyang dijawab oleh Imam Malik,beliau lahir pada 218 H danwafat pada 313HBerkata Al Imam Al Hafidh AbuIshaq Almuzakkiy, akumengikuti Abul Abbas dan akuhaji pula 7X untuk rasulullahsaw, dan aku mengkhatamkanAlqur’an 700 kali khatam untukRasulullah saw. (TarikhBaghdad Juz 12 hal 111)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar